Kamis, 28 Mei 2015

Krisis Pangan Aman, Sampe kapan?



Gue orang yang doyan makan. Ga gue doang sih. semua orang doyan makan. lebih tepatnya, SEMUA ORANG BUTUH MAKAN. Gue doyan banget nyemil. Di sekolah-sekolah sering ada jajanan yang enak jadi disanalah tempat yang tepat berburu cemilan. Gue sering jajan disekolah-sekolah sampe akhirnya ada berita kalau dagangan A pake boraks, jajanan B pake formalin, jajanan C pake saus palsu dan lainnya. gue hijrah ke cemilan lain. Gue doyan nyemil gorengan. tapi sejak ada berita gorengan plastik gue jadi jarang makan gorengan. Lalu gue memutuskan ganti cemilan jadi nyemil kerupuk entah kerupuk putih atau kerupuk kulit, tapi diberita bilang katanya kerupuk mengandung pewarna lah, ngandung plastiklah, dan itulah. Akhirnya gue rasa harus stop nyemil sembarangan. Mungkin ada baiknya konsumsi makanan berat aja. Seperti bubur, mie goreng ala kaki lima, ataupun bakso. Tapi ternyata banyak berita beredar bubur mengandung boraks, mie mengandung formalin, begitupun juga dengan bakso yang katanya beredar luas bakso formalin bahkan bakso berdaging tikus.  Belum lagi jajan-jajanan lain yang belum gue sebutin. 
Karena ngerasa semakin ga aman untuk mengkonsumsi makanan diluar rumah, mungkin makanan yang dijual diluar ga aman, tapi tidak dengan minuman. Minuman berasa dan berwarna memang enak diminum ketika panas. Ditambah es jadinya semakin nikmat. Lalu tersebarlah berita minuman mengandung pewarna dan zat kimia berbahaya. Gue meyakinkan diri untuk stop beli minuman serupa dan menggantinya dengan produk yang lebih sehat yaitu minuman air mineral kemasan. Tidak lama setelahnya muncul berita kalau beredar air mineral kemasan palsu yang terbuat dari air sumur kumuh dengan bantuan tawas. Parahnya lagi, produk ini sulit dibedakan dengan yang asli ketika dalam kondisi dingin. Setelah sadar kalau makanan yang dijual diluar itu hampir seluruhnya berbahaya. Kayanya lebih meyakinkan kalo kita makan olahan rumah sendiri. Tapi kemudian, berita kembali beredar. Kali ini tahu yang dijual di pasar mengandung formalin, telur palsu, beras plastik, susu deterjen dan bahan baku lainnya. Bahkan kita yang telah berhati-hati dan memutuskan mengolahnya sendiri dirumah masih tetap merasa tidak aman. Lalu gue berpikir kembali.


SEBENERNYA MASIH ADA 'MAKANAN' GA SIH NIH DI SEKITAR GUE?!!
SAMPE KAPAN?!!

0 komentar:

Posting Komentar

Sebagai manusia normal, gue masih banyak kekurangan. apabila ada kritik ataupun saran silahkan disampaikan disini. dengan catatan: harus sopan :)