Sabtu, 26 Agustus 2017

Tips jadi Calon Desainer yang Kompetitif

Awal mula gue masuk kelas desain grafis di kuliah, gue berasa alien yang dateng ke sebuah planet bernama: ARTunus. Gue? Planet gue adalah hinatunus. Hina banget.

Gimana engga, gambar manual dan digitalnya pada dewa-dewa gitu. Lah Gue.. sudahlah, sedih kalo diinget. Tapi yaudahlah seiring waktu gue bisa ikutin biarpun dikit-dikit. Ade kelas SMA gue, si gusman, kebetulan dia kuliah dibidang yang sama, dia pernah ngasih tau gue gini: lo itu udah kecemplung, kenapa ga sekalian aja belajar renang? Iya juga ya, tapi gue ga suka berenang, besoknya gusman gue delcon (lah). Haha canda man canda.

Sesuai janji gue pada postingan berikutnya, supaya post gue lebih berfaedah, berikut TIPS Untuk Mahasiswa/i Desain Grafis:

1. Kenali Potensi
Kadang nih kalian bakal bingung, gue ini jago di segmen yang mana ya? Illustrator digital atau manual? Atau digital imaging? Atau layouter? Atau branding specialist?

Kalian mungkin seengganya punya satu segmen yang disuka, tapi kalian ngerasa belum maksimal. Sementara itu, tuntutan disegmen lain cukup tinggi (kepacu temen-temen yang udah pro juga), kalian bingung gimana caranya nguasain yang lain. Saking bingungnya (karena juga over ambisi), akhirnya kalian belajar semuanya secara bersamaan. Ga salah sih, cuma khawatir tiap segmennya ga kalian pelajari secara maksimal. Padahal, prinsip terbaiknya gini: lebih baik nguasain satu tapi maksimal ulala daripada paham banyak tapi ga bisa bersaing dengan desainer lain. Mungkin hal pertama yang perlu kalian lakukan (menurut gue) adalah maksimalkan potensi kalian di segmen yang kalian minati, karena ketika kita berkarya dengan sesuatu yang kita senang, hasilnya paling ga memuaskan hati. Mungkin akan ada kondisi dimana kalian udah paham sebuah segmen tapi kalian merasa ga maksimal, maksimalkan segmen kalian, lalu sambil pelajari satu segmen lagi. Dan begitu seterusnya. Fyi, ga semua desainer grafis terkenal nguasain semua segmen desain grafis loh.

2. Coba metode belajar yang ampuh
Beruntung ya kita hidup dijaman googlisme. Perlu tuh ada di buku sejarah, jadi urutannya era modernisme, era post-modenisme, era googlisme. Metode belajar sekarang ga terbatas satu-dua cara aja, ada banyak. Diantaranya: mentoring via kursus atau komunitas, learn from experienced people, tutorial segala media (buku, youtube, artikel blog), workshop, seminar, dateng ke berbagai eksibisi desain, dll. Kalian bisa coba metode mana yang cocok. Tapi kudu inget ini sih, mau belajar gimanapun kalo ga dipraktekin tetep aja percumah. Fyi, tutorial disini bisa soal teknis bisa juga teori.

3. Teknis itu jodohnya teori
Paham teknis bagus, paham teori mantap, nah kalo paham keduanya kereeeeen. Mungkin agak membosankan belajar teori, tapi inget-inget hal ini deh: kita ini desainer grafis. Kita ini makhluk planet ARTunus yang mendesain bukan untuk diri kita aja, tapi untuk klien meliputi tujuan si klien juga. Jadi puasin deh klien kalian dengan konsep yang seger tapi mateng.

4. Teman itu trigger
Bukan ga mungkin kalo nanti kalian minder dan down karena ketemu temen yang lebih pro. Salah. Itu salah banget. Kalian akan makin down jadinya. Ini kesempatan, api ga akan nyala membara kalo ga ada pemicunya. Untuk kalian, para mahasiswa desainer, seringin deh liat porto temen-temen kalian, nanya-nanya cara dan lain-lain. Jadikan mereka motivasi kalian buat berkembang. Selama temen kalian makannya masih makanan manusia, berarti apapun karya yang dia buat, kalian juga pasti bisa (nyambung ga sih kalimat gue?)

5. Dermawan skill
Ini yang termulia dari segala yang mulia di dalam bidang kita: berbagi. Berbagi ilmu itu ga akan rugi ko, selama dibagi ke orang yang ga punya maksud jahat aja sih.

Akhirnya, gue mengetik sesuatu yang bermanfaat (elus dada sendiri), Insha Allah next tips.. rahasia

Salam semangART gaes!

0 komentar:

Posting Komentar

Sebagai manusia normal, gue masih banyak kekurangan. apabila ada kritik ataupun saran silahkan disampaikan disini. dengan catatan: harus sopan :)