Selasa, 21 Februari 2017

Lego Hidup Gue



Manusia itu lahir kaya dalam keadaan ga lengkap. Anggeplah kita potongan lego yang belom lengkap. Lalu apa lego pelengkapnya? Jodoh. Pernah ga si lo mikirin kaya apa jodoh lu nanti? Dalam bayangan gue: pasangan gue nantinya secantik seanggun Katy Perry di MV Unconditionally-nya. Suaranya semerdu Gita Gutawa, tentu dengan wajah manisnya. Tingkah polos dan lucunya nanti bisa ngisi hari gue, seperti Shin Min Ah dengan peran Miho-nya di drama korea 'My Girlfriend is Gumiho' (ga usah nanya 'lo doyan korea?'). Dewasa? tentu selera gue dengan gaya khas Dian Sastro di AADC-nya. Ya, anggapan gue itu ideal sih.

Kenapa ko bahas ini? Tiba-tiba gue kepikiran masa depan(lagi) *sokbet. Mungkin timingnya kali ini ga pas, karena ketika gue ngetik ini, gue lagi on the way bandung (btw, ini late post). Waktu itu detailnya lagi di rest area 88 cipularang. lebih detailnya, mobil abang gue overheat jadi mobil diistirahatin buat dinginin si corolla (mobil abang gue). Dipikir-pikir, pola pikir gue jadi lebih maju lah dikit, dikit aja tapi. Buktinya gue mikirin masa depan (biarpun dikit). ya... Biarpun yang gue pikirin cuman hal receh macam 'besok jerawat di idung gue keluar matanya ga ya?'. Asli, pikiran gue udah maju, dikit. Tapi, ga majunya banyak.

Gue nunda sebentar ketikan gue ini ketika keadaan di mobil mulai chaos. Singkatnya, setelah ni mesin mobil tadi udah dingin, sesegera mungkin abang gue keluar dari rest area. Baru keluar sekitar 1 KM mesin mobil abang gue udah overheat, berasep lagi. FYI, rest Area tadi itu yang terakhir selama jalan ke bandung dan mobil berhenti di KM 98, yang gelap. Mobil diderek setengah jam kemudian. Karena mobil abang gue gasrek mulu pas lagi diderek well gue diungsiin ke mobil derek. Good job. Gue doang.

Di dalam mobil derek gue ga bisa lanjut ngetik karena mas derek bisa ngintip, gue ga pede ngetik jadinya. ntar kalo dia ga suka ketikan gue dia jadi haters blog gue ini. Udah cukup jarang pengunjung ga perlu lah ada haters *nalurikeibuan. Akhirnya, gue cuma tidur, setelah kebangun dari tidur, dari dalam mobil yang menderek corolla, di atas jembatan pasoepati yang indah dan dingin khas jam 3 pagi, apalagi di kota bandung, sambil melihat keluar jendela, ada rindu yang rasanya sangat dalam. Terbangun dari atas mobil derek, gue menyimpulkan dua hal: 1. Naik mobil derek enak ya ternyata. 2. Gue rindu dia. Ya, dia. Seseorang yang gue harap dialah alasan kenapa gue harus nabung buat beli mobil derek, alasan kenapa gue harus sering pulang kekampung ibu, di bandung, di tempat ia juga tinggal. Wanita ideal gue. Seseorang yang membuktikan bahwa Katy perry, Gita, Min Ah, dan Dian bukan tokoh fiksi. Seseorang yang bahkan kalo jutek aja malah bikin kangen #ea. Ya, dia bukan katy, gita, min ah, atau dian. Dia adalah Wanita yang membuat gue mau berhenti di dia.

Sesampainya dirumah uwa di bandung, gue tertidur diwaktu orang lain seharusnya beramai-ramai bangun, tidur sambil memendam rindu dan gelisah bersama. 
--

"Lo jadi mau nikah?"

Setiap gue bangun sekarang, gue selalu inget pertanyaan itu. Pertanyaan yang sering terlontar dari temen main, sodara, juga temen kantor. Yang ujungnya cuma bisa g
ue jawab, "Mau, doain mudah mudahan aja secepatnya". Kalo di tanya mau ya jelas mau, tapi kita harus inget, Manusia boleh berencana, tapi Allah yang memutuskan. BTW Lucu ya kalo kita inget gimana waktu udah ngebawa kita jauh banget. Gue inget 10 tahun lalu impian gue sebatas sebagai pengumpul kartu yugi-oh tipe dragon. 10 tahun kemudian, gue mengumpulkan sesuatu yang bisa membuat dia mau nikah sama gue. Ya meski baru rencana, rencana melengkapi kepingan lego hidup gue yang lama terpisah. Dharma, suzan juga Asri, tiga teman kuliah gue yang udah ngelengkapin separuh lego hidupnya masing-masing. Gue? Gue sedang gelisah. Tentang ya.. dengan umur yang cukup jauh ini entah dia mau atau engga nikah diusia muda, nikah dengan usia karir gue masih jauh dari mapan, juga dari banyak hal baik yang belum gue lakukan, dengan gue yang apa adanya sekarang. Gue ga bisa memaksakan, karena gue tau rasanya menjadi korban keegoisan orang bukanlah hal yang baik.

Gue terlalu lelah untuk berjalan tanpa arah, karena dengan yang sebelumnya rasanya udah terlalu panjang melewati arah yang samar. Satu hal kali ini yang gue harap, sangat berharap, Bukan katy nongol depan gue minjem mukena, bukan gita sms gue bilang salah kirim, bukan min ah dan juga bukan dian. Hanya kejelasan kata, 'ya aku mau hidup sama kamu'

Itu saja.

Ahzek


0 komentar:

Posting Komentar

Sebagai manusia normal, gue masih banyak kekurangan. apabila ada kritik ataupun saran silahkan disampaikan disini. dengan catatan: harus sopan :)