Senin, 16 Juli 2012

Pindah, Perubahan, dan Melupakan



Gue baru aja menghabiskan satu bab Manusia setengah Salmon karya Raditya Dika untuk kesekian kalinya di bulan ini. gue suka banget bagian kata-kata yang kalo ga salah pernah gue tulis juga di posting tentang move on move on-an kemarin. disalah satu babnya ada tulisan seperti ini : perjuangan untuk pindah adalah perjuangan untuk melupakan. pindah dan melupakan. ya.. topik kali ini adalah tentang pindah. oh ya sebelum baca, pasti bakalan ada dari pembaca yang mikir "lebay amat lu wal pindah cuma kesitu doang aja". maka dari itu, gue menekankan arti pindah di posting ini tentang segala perubahan sob ;) well, kalo kita berdiri di depan cermin sekarang dan memandangi makhluk aneh apa yang ada di cermin itu, apa kalian mungkin pernah ngebayangin tentang perubahan dari fisik kita ? itu yang baru terjadi tadi sore ketika gue baru selesai meng-erupsi jerawat jerawat gue. "itu gue ya?", kata gue dalem hati ketika ngeliat bentuk fisik
gue yang ganteng dipaksain di cermin. hampir aja gue ngelanjutin dengan kalimat, "ko mirip vino ya gue?". berhubung itu kebohongan besar jadi gue urungkan -__-

Masalah pindah, bukan berarti gue hanya pindah dari tempat gue berdiri sekarang menuju tempat berdiri yang lain aja. setiap waktu, kita berpindah. gue sendiri bingung udah sejauh mana gue pindah. gue udah sebesar ini hasil dari perpindahan gue dari fase anak kecil menuju remaja berkumis dewasa. tinggi gue udah dua kali lebih tinggi dari tinggi gue sewaktu TK, ini bukti dari fase pertumbuhan yang gue alamin. jerawat gue muncul seiring datangnya fase puber. nomor sepatu gue sekarang 43, dan gue kangen kapan terakhir kali gue make sepatu bernomor 20. gue udah bisa ngontrol ingus(atau kadang ingus-darah) gue yang turun gitu aja, sementara dulu sering turun dengan liar. gue punya masalah di bagian kuping karna sewaktu kecil saat renang kuping gue kemasukan air dan itu ga gue keluarin selama seminggu lebih karna gue gangerti ngeluarinnya, padahal dulu gue ga ada masalah sama kuping. abang gue udah kerja, padahal dulu kayanya gue baru ngeliat dia pake almamater kuliahnya. life must go on. right ?

Apa pindah itu indah ?

ketika kita nyaman dengan sebuah keadaan, dimana kita merasa aman dan tenang, kita ga akan rela untuk pindah dan ninggalin semua hal itu. satu-satunya cara mungkin berpura pura lupa. berbeda kalau kita lagi ada di keadaan yang buruk, pikiran untuk 'pindah' itu pilihan satu-satunya. sedikit keluar dari topik dan agak sedikit curcol, beredar kabar kalau rumah keluarga dan tetangga tetangga gue mau kena gusur karna proyek yang gue gatau, mungkin orang tua dan tetangga gue udah tau. entah berita itu benar atau engga. itu berarti, gue harus kehilangan satu lagi kenangan berharga dalam hidup gue. bagi gue, udah begitu banyak orang yang tau kaya gimana masa kecil gue, kini mereka hilang dan pergi satu persatu di panggil. banyak hal yang berpindah dari gue, dan gue berpindah dari mereka. sekarang gue harus lanjutin kuliah di depok dan menetap sementara disana. tentu berarti gue harus pindah dari rumah yang udah gue tiduri selama 17 tahun ini. rumah gue, lapangan tempat gue main bola sewaktu kecil, pohon cerry yang sering gue panjat, tukang becak yang selalu mengajak main gue dan yang lain sewaktu kecil. semuanya pindah. dan ada juga yang hampir pindah. but not for me, I don't want to move as soon as possible. I wanna stay here for a long time. actually..

Tentang meninggalkan kenangan dengan keluarga, adik adik kelas dan teman teman yang ada disini, dengan segala kenangan yang udah terlanjur kebentuk tanpa izin. tanpa ada alasan jelas yang bisa ngebuat gue untuk lupa. yang ngebuat gue egois supaya jangan ngelepas semuanya. gue, sulit untuk lupa dan berbohong kalau kenangan kenangan selama ini itu cuma mimpi di tidur siang gue.

kalau memang selama ini gue lagi tidur, apa benar sekarang waktunya gue terbangun dari mimpi disiang hari ? jawaban ini adalah bahan renungan kita bersama, tentang sejauh mana kita pindah selama ini.


dengan sebuah keyakinan untuk berdiri, gue bermaksud tetap tidak melupakan apa yang sudah terjadi karena gue manyayangi setiap moment dalam hidup yang Allah beri untuk gue. dengan sebuah tangga, gue berusaha tetap memanjatnya tanpa bersuara. tapi, sampai postingan ini berakhir, gue masih bertanya-tanya, Apa pindah itu indah ?





8 komentar:

  1. kunjungan perdana ! visit balik ya sob :)

    BalasHapus
  2. bagus nih artikel nya hehe
    nice post gan..

    BalasHapus
  3. salam kenal.. udah saya follow nich,, follow balik ya sob!! :-)

    BalasHapus
  4. nggak jauh dari gue. gue juga udah sering baca manusia setengah salmon dan di bab 'manusia setengah salmon' itu juga bikin terharu. nice pos. keduluan ngepost tentang ini -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. tulisan dari buku itu emang bagus sob :)

      Hapus

Sebagai manusia normal, gue masih banyak kekurangan. apabila ada kritik ataupun saran silahkan disampaikan disini. dengan catatan: harus sopan :)